Senin, 15 September 2014

TERJADINYA DESA TEN CILIK ( JATISEMI)



TERJADINYA DUKUH TEN CILIK


Episode I
Dahulu kala disebuah Dukuh Antabranta,hiduplah keluarga mbok rondo.
Mbok rondo hidup dengan dua orang putri yang namanya Jati dan Semi.
Pada suatu hari mbok rondo sedang berbincang dengan Semi putrinya didepan rumah…..
Apa yang sedang dibicarakan MEREKA?  
Langsung saja kita ke TKP !!!

Mbok Rondo    : “ Wahai putriku Semi yang cantik, kemarilah… q ingin berbicara dengan mu
                                nak!” (mengajak duduk bersama)
Semi                : “ Ada apa mbok?” (mendekati simbok)
Mbok Rondo    : “ duduk sini nak !”
Semi                : “ ya mbok .”
Mbok Rondo    : “ Simbok ingin curhat kepadamu nak” (merangkul bahu Semi)
Semi                : “ Curhat tentang apa mbok?”
Mbok Rondo    : “ Akhir-akhir ini setiap simbok melihat anak kecil,pengen sekali
                               menggendongnya.simbok pengen cucu anak ku.”
Semi                : “ Apa Cucu Mbok?” (Sangat kaget)
Mbok Rondo    : “ Iya cucu anak ku’ cucu dari kamu?!”
Semi                : “ sebelumnya  saya minta maaf ya mbok, semi belum siap kalau menikah,
                               simbok kan tau usia semi masih 12 tahun, sekolah saja baru kelas 6 SD.
Mbok Rondo    : “ Pokoknya kamu harus menikah nak, saya sudah punya calon untukmu.
Semi                : Saya tidak mau mbok, semi ingin sekolah dulu, semi ingin mencapai cita –cita
                             semi.”
Mbok Rondo    : “Kamu harus menikah titik!!besok janoko ireng akan datang kamu harus siap!”
                           (nada tinggi)
(Semi menangis dan pergi kedalam rumah)
Didalam rumah semi mengadu kepada kakaknya yang bernama jati

Semi                : “ Kak Jati “ (sambil menangis )
Jati                   : “ Lho kenapa menangis adik q sayang?” (mengelus rambut adinya)
Semi                : “ hik..hik hik……Aku ingin dijodohkan simbok kak, Semi tidak mau!!Semi masih
                                ingin sekolah kak.”( bersandar dipelukan kakaknya)
Jati                   : “ Tenangkan dirimu adikku,nanti kakak yang berbicara dengan simbok.”
(Semi akhirnya berhenti menangis dan sang kakak keluar rumah untuk berbicara dengan simbok!)

Jati                   : “mbok jati ingin bertanya?” (mendekati simbok)
Mbok Rondo    : “ Tanya apa anakku?”
Jati                   : “ Apa benar simbok mau menjodohkan Semi?”
Mbok Rondo    : “ Kalau benar kenapa?” (nada kesal)
Jati                   : “ Simbok keterlaluan, apa simbok tidak berfikir? Semi itu masih kecil mbok
                               masih  polos. Semi masih ingin sekolah yang tinggi untuk mencapai cita-
                              citanya.”
Mbok Rondo    : “ Buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau pada akhirnya kedapur juga ?”
                            menghabiskan uang saja,mending menikah dengan nak mas janoko ireng yang
                             kaya raya,,masa depan sudah jelas. (tersenyum kecil)
Jati                   : “ simbok Cuma mementingkan diri sendiri, tanpa berfikir perasaan Semi”     
                             Saya kasihan kalau nasif semi seperti aku mbok. Asal simbok tahu
                             nikah muda tidak enak?” ( Jati kesal)
Mbok Rondo    : “ siapa bilang tidak enak, simbok dulu juga kawin muda buktinya
                             enak-enak saja.”
Jati                   : “ Buktinya sekarang mbok sendirikan ditinggal ayah kan? aku tidak mau
                             nasip semi sama seperti aku dan simbok!”
Mbok Rondo    : “ diam, anak tidak tau diuntung “ (menampar jati)
Jati                   : “ Hik..hik..hik..  ( Jati pergi kedalam rumah )

Episode II
Keesokan harinya Janoko Ireng dating dengan ajudannya!!!

Ajudan             : “ Tuan, Benar ini rumahnya Mbok rondo?” (menunjuk rumah mbok rondo)
Janoko             : “ Menurut Informasi yang aku dapat,memang ini rumahnya.”
Ajudan             : “ Kalo begitu masuk aja Tuan “
Janoko             : “ Permisi,,,,mbok..mbok rondo ini janoko datang ,,hahahhaha” (nada sombong)
Mbok Rondo    : “ Oh…Nak Mas Bagus Janoko,,Mari nak masuk” (membukakan pintu)
Janoko             : “ Hahahaha…Mana Semi Mbok???
Mbok Rondo    : “ Sabar to nak Bagus saya panggilkan ya!...semi…..semi…sini nak mas janokomu
                             datang”
Semi                : “ Iya Mbok Semi datang “ (semi datng dari kamar)
Janoko             : “ Oh…. ini yang namaya semi to…..wah wah cantik sekali…..hahahaha”
Mbok Rondo    : “ Gimana Mas Janoko??Jadi Menikah?
Janoko             : “ Ya Jadilah..hahahaha” Ajudan!!!!
Ajudan             : “Ya Tuan “
Janoko             : “ Besok segera siapkan perayaan pernikahan ku, 7hari 7 malam,,,,,aku ingin
                             sangat meriah..hahahha”
Ajudan             : “ Siap Tuan”
Mbok Rondo Sangat gembira karna semi akan dinikahi orang kaya!!!!

hari pernikahan yang dinanti nanti tiba, akan tetapi mempelai wanita yaitu Semi Menghilang…dan seluruh keluarga mbok rondo panik  kecuali Jati!!

Mbok Rondo    : “ Semi…Semi…..dimana kamu nak?” (mencari kesegala kamar)
Jati                   : “ Mbok tidak akan bertemu semi lagi”
Mbok Rondo    : “ Apa maksudmu      ?”
Jati                   : “ Semi telah bunuh diri…” (menunjuk ke tempat tidur)
Mbok Rondo    : (sangat Syok dan menangis) “ Semi…Semi…Bangun Nak…” (terus memanggil nama semi)
Tiba-tiba janoko datang dengan ajudannya.

Janoko             : “ Lho ada apa ini,,,,Semi…semi…..semi……”
Jati                   : “ dah puas kalian, Kalian Semua yang disini akan menaggung akibatnya,,semi mati karna kalian.., mulai hari ini dari rumah ini akan selalu terjadi pernikahan dini sampai akhir jaman..( Jati Bunuh Diri)
Mbok Rondo    : “Tidak……………………………………………”

Akhirnya Jati dan Semi Bunuh diri,,,,,,,,
Mulai saat itu dukuh tempat terjadinya peristiwa tersebut dijuluki masyarakat sekitar dengan nama Dukuh TEN CILIK (dalam bahasa jawa artinya Nganten Cilik “Pengantin Kecil”) sekarang Dukuh tersebut lebih dikenal dengan Dukuh JATI SEMI yang diambil dari 2 tokoh dalam cerita diatas..
===========TAMAT==========
Peringatan:
Apabila ada kesamaan tokoh atau cerita
Kami memint maaf yang sebesar besarnya
Karena cerita ini hanya fiktif belaka
Sekedar hiburan semata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar